Seringkali kita dihadapkan pada persimpangan jalan antara tanggung jawab kita di dunia dan panggilan kita sebagai anak-anak Allah. Di tengah hiruk pikuk tuntutan pekerjaan, kewajiban sosial, dan peraturan pemerintah, bagaimana kita menempatkan iman kita?
Renungan pekan ini, yang didasarkan pada dialog cerdas Yesus dengan orang Farisi dan Herodian, mengajak kita untuk melihat bahwa kewajiban duniawi dan rohani tidak perlu dipertentangkan. Tuhan tidak memanggil kita untuk lari dari dunia, melainkan untuk menjadi garam dan terang di dalamnya. Membayar pajak, menaati hukum, dan menjadi warga negara yang baik bukanlah hal yang terpisah dari iman, melainkan salah satu wujud nyata dari ketaatan kita kepada Tuhan yang telah menempatkan kita di tengah bangsa ini.
Namun, renungan ini juga menjadi pengingat yang kuat: loyalitas tertinggi kita bukanlah kepada penguasa duniawi, melainkan kepada Allah. Saat tuntutan dunia bertentangan dengan kehendak-Nya, di sanalah iman kita diuji untuk tetap teguh pada kebenaran firman-Nya. Mari kita jalani peran kita di dunia ini dengan hikmat dan integritas, sebagai warga negara yang bertanggung jawab, dengan kesadaran penuh bahwa loyalitas tertinggi kita adalah kepada Sang Raja di atas segala raja.