Pada hari Minggu, 10 Agustus 2025, Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, menyampaikan ucapan selamat atas perayaan HUT ke‑72 Jemaat GMIM Imanuel Wanea. Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Plt. Kabanlitbang Sulut, Novita Lumintang, Gubernur menekankan pentingnya momentum syukur ini sebagai pengokoh iman dan semangat pelayanan jemaat kepada Tuhan dan bangsa.
Hari ulang tahun ke‑72 ini bukan sekadar seremoni, namun merupakan waktu refleksi atas perjalanan panjang pelayanan jemaat yang telah menjadi terang dan garam di tengah masyarakat, turut membangun karakter dan moral umat Tuhan.
Lebih lanjut, sambutan menyebut perjalanan jemaat ini dipenuhi tantangan dan dinamika sosial, namun tetap teguh berkat kasih karunia Tuhan dan kebersamaan jemaat. Ini mencerminkan pelayanan yang nyata bagi gereja dan masyarakat.
Makna syukur di Tanah Minahasa diangkat sebagai wujud iman yang hidup, merayakan berkat Tuhan—dari jerih lelah hingga kehidupan keluarga—serta menjaga kerendahan hati sambil berbagi kepada sesama. Semangat ini sangat dibutuhkan di tengah arus individualisme dan materialisme.
Perayaan ini juga menjadi titik tolak evaluasi pelayanan, menata arah ke depan, dan merancang strategi kontekstual agar pelayanan gereja tetap relevan dan berdampak. Gereja tidak sekadar sebuah bangunan fisik, tetapi sebuah persekutuan hidup dan dinamis.
Gubernur Yulius mengajak jemaat untuk hadir secara utuh dalam kehidupan sehari-hari umat—dari ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan—dan menegaskan bahwa menjadi pelayan Kristus berarti menjadi agen perubahan, damai, dan penyatu di tengah masyarakat.
Silaturahmi antara gereja dan pemerintah diharapkan menciptakan kesejahteraan dan keadaban bersama. Gereja menjadi mitra strategis dalam membangun moral dan spiritual generasi muda, memperkuat keluarga, memerangi kemiskinan, serta menjaga toleransi di Sulawesi Utara.
Di akhir khutbah, Gubernur mengimbau jemaat GMIM Imanuel Wanea untuk terus bersinergi, menjaga wilayah Sulut tetap aman, religius, dan toleran, serta melawan hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme dengan tindakan yang membangun dan memuliakan Tuhan.
Ibadah dipimpin oleh Pdt. Christian Luwuk (BPMS), panitia HHRG diketuai Ivone Paendong Bungkolu, dan Ketua BPMJ Pdt. Priskila Solang-Tampemawa, STh.
Turut hadir dalam ibadah peringatan tersebut: Staf Khusus Gubernur Herol Kaawoan, perwakilan Pemerintah Kota Manado, serta para tokoh dari TNI, Polri, mantan pendeta jemaat, dan pelayanan.
Sumber: Reportase Manado
N/A
Admin JIW Web